Penggunaan deepfake mulai menjadi perbincangan serius sebab dampaknya yang berpotensi menimbulkan bahaya. Pada 2022 misalnya, muncul video deepfake yang menampilkan Presiden Ukrainia Volodymyr Zelensky meminta tentaranya untuk menyerah.
Banyak pihak juga mulai mengkhawatirkan penggunaan deepfake technology untuk propaganda untuk mengintervensi pemilu, di samping itu deepfake juga dikhawatirkan dapat menimbulkan hoax yang meyakinkan.
Apa itu Deepfake Technology? Bagaimana Cara Menghindarinya?
Teknologi peniruan dan pemalsuan wajah dan suara dalam format gambar dan video bisa dimanfaatkan untuk tujuan hiburan semata. Namun tentu saja keberadaan teknologi canggih mesti memiliki dampak negatif.
Techtarget mendata jenis-jenis penggunaan berikut ancaman yang dibawa teknologi AI ini:
- Proyek seni
- Pemerasan dan pengrusakan reputasi (cyberbullying)
- Pembuatan suara call centre
- Pembuatan suara customer support
- Hiburan
- Bukti palsu
- Penipuan
- Manipulasi politik
- Manipulasi saham
Jika digunakan untuk tujuan yang benar, deepfake dapat membantu. Contohnya dalam pembuatan film, studio dan developer video games kerap memanipulasi adegan-adegan yang sulit direkam secara langsung dengan aktor, atau membuat tiruan suara aktor untuk adegan-adegan tertentu.