sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Marak Modus Penipuan Deepfake, Ternyata Bisa Berawal dari Hal Ini

Technology editor Tangguh Yudha
22/12/2025 18:00 WIB
Belakangan ramai kasus penipuan digital yang menggunakan modus akun palsu, foto hasil edit AI, hingga panggilan video deepfake.
Marak Modus Penipuan Deepfake, Ternyata Bisa Berawal dari Hal Ini. Foto: iNews Media Group.
Marak Modus Penipuan Deepfake, Ternyata Bisa Berawal dari Hal Ini. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Belakangan ramai kasus penipuan digital yang menggunakan modus akun palsu, foto hasil edit AI, hingga panggilan video deepfake.

Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur, menyebut sebagian besar aksi penipuan ini bermula dari lemahnya verifikasi identitas secara digital. Ditambah, dalam tiga tahun terakhir, kualitas konten manipulatif berkembang sangat cepat seiring kemajuan teknologi generatif.

Niki menyebut, jika pada 2023 manipulasi visual masih mudah dikenali, pada 2024 kualitasnya meningkat menjadi high quality deepfake. Tahun ini, model seperti Stable Diffusion mampu menghasilkan gambar yang tampak seperti foto profesional.

Bahkan, seseorang bisa hanya membutuhkan rekaman suara selama 15 menit untuk membuat voice clone, atau satu prompt sederhana untuk membuat foto palsu yang tampak nyata.

"Untuk bikin deepfake clone atau voice clone secara profesional, cuma perlu rekaman 15 menit. Dengan satu prompt, saya bisa bikin foto Anda di background mana pun, di konteks mana pun," kata Niki dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).

Niki menambahkan kasus deepfake sebagian besar berawal dari penggunaan virtual camera yang memanipulasi tampilan wajah saat proses verifikasi berlangsung. Jika sistem tidak mampu membedakan antara mana input asli dan manipulasi, identitas palsu dapat lolos dan digunakan untuk berbagai aktivitas penipuan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement