"Saya memang mengamati dengan saksama selama pemerintahan pertama Trump dan kemudian saya mendengarkan retorikanya selama kampanye untuk pemerintahan kedua. Otak saya mulai memikirkan apa yang akan terjadi dan apa yang bisa saya lakukan untuk menjaga keamanan orang-orang," tutur dia.
Gedung Putih dan FBI telah mengkritik Aplikasi tersebut diluncurkan pada bulan April dan jumlah unduhannya meningkat. Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, Juru B icara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, mengatakan:
"Aplikasi pelacakan ICE membahayakan nyawa para penegak hukum pria dan wanita saat mereka memburu teroris, geng-geng kejam, dan jaringan kriminal yang kejam. Namun, tentu saja, media memutarbalikkan fakta bahwa keputusan Apple untuk menghapus aplikasi-aplikasi ini justru membuat mereka menyerah pada tekanan, alih-alih mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dan mencegah penegak hukum terbunuh.
Pencipta aplikasi ICE Immigration Alerts, yang meminta untuk tetap anonim, mengatakan kepada BBC bahwa aplikasi tersebut ditarik dari platform aplikasi Apple dan Google dalam rentang waktu beberapa jam.
Mereka mengatakan Apple telah memberi tahu mereka bahwa aplikasi tersebut dihapus atas permintaan penegak hukum karena kekhawatiran serupa bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melukai petugas.