Selain teknologi SPIC, Suzuki juga membekali RGR 150 dengan SSS (Suzuki Super Scavenging System). Tugasnya memberu asupan udara lebih besar ketika mesin meraung dalam rpm tinggi.
Suzuki memutuskan untuk menghentikan produksi RGR 150 Sprinter pada 1992, dan digantikan dengan generasi kedua, yaitu RGR 150 Crystal. Perbedaannya adalah model terbaru sudah menggunakan full fairing alias tidak terbuka pada area mesin.
Masa Suzuki RGR 150 Crystal juga tidka berlangsung lama karena pada 1995, produksinya dihentikan. Sebagai gantinya, Suzuki menghadirkan RGR 150 Tornado yang bertahan pada 1995-1997.
Saat ini, Suzuki RGR 150 merupakan motor incaran kolektor, sehingga harganya cukup tinggi. Namun, motor ini bisa ditemukan di pasar motor bekas dengan harga mulai Rp5 jutaan dengan kondisi yang perlu banyak perbaikan. Sementara harga tertinggi bisa mencapai Rp85 juta untuk yang sudah full restorasi dengan part original.
(YNA)