Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana pembatasan ekspor teknologi chip kecerdasan buatan (AI) ke sekitar 120 negara. Langkah tersebut bertujuan untuk menjegal China.
AS menuduh China bekerja sama dengan negara lain untuk mengakali pembatasan perdagangan teknologi yang telah ada sebelumnya. China disebut menggunakan pusat data di negara lain untuk melatih model AI yang dikembangkan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Dilansir dari SCMP pada Selasa (14/1/2025), akses luas hanya diberikan kepada sekutu dekat AS. Negara yang bebas dari pembatasan antara lain Jepang, Korea Selatan (Korsel), Inggris, Kanada, Australia, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, dan Spanyol.
"AS kini memimpin sektor AI, baik pengembangan AI maupun desain chip AI. Sangat penting bagi kita untuk mempertahan keunggulan," kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo kepada wartawan.
Peraturan terbaru ini dikeluarkan sekitar sepekan sebelum masa jabatan Presiden AS Joe Biden berakhir. Dia akan digantikan Donald Trump pada 20 Januari 2025.
Biden telah berulang kali membatasi ekspor teknologi AS ke China. Sebelumnya, AS melarang ekspor teknologi dan mesin pembuat chip ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Saya sepenuhnya berharap pemerintahan berikutnya dapat melanjutkannya," kata Raimondo. (Wahyu Dwi Anggoro)
