sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS dan China Sepakat Agar TikTok Tetap Beroperasi di AS

Technology editor Kunthi Fahmar Sandy
17/09/2025 13:30 WIB
Perjanjian tersebut mengharuskan aset TikTok di Amerika dialihkan dari ByteDance China kepada pemilik di AS.
AS dan China Sepakat Agar TikTok Tetap Beroperasi di AS (FOTO:Dok Laman Reuters)
AS dan China Sepakat Agar TikTok Tetap Beroperasi di AS (FOTO:Dok Laman Reuters)

IDXChannel - Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan antara AS dan China untuk tetap mengoperasikan TikTok di Amerika Serikat (AS).

Tiga sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kesepakatan tersebut serupa dengan yang dibahas awal tahun ini.

Dilansir dari laman Reuters Rabu (17/9/2025) perjanjian tersebut mengharuskan aset TikTok di Amerika dialihkan dari ByteDance China kepada pemilik di AS.

Kesepakatan untuk aplikasi media sosial populer dan memiliki 170 juta pengguna di AS itu akan menjadi terobosan dalam perundingan berbulan-bulan antara kedua negara dengan ekonomi terbesar tersebut dalam upaya meredakan perang dagang yang telah meresahkan pasar global.

"Kami telah mencapai kesepakatan tentang TikTok. Kami memiliki sekelompok perusahaan yang sangat besar yang ingin membelinya," kata Trump dalam sebuah pengarahan di Gedung Putih, tanpa memberikan detail lebih lanjut. 

Pengumuman ini muncul sehari sebelum batas waktu 17 September untuk menjual atau menutup aplikasi video pendek tersebut.

Gedung Putih kemudian memperpanjang batas waktu tersebut hingga 16 Desember. Gedung Putih menolak memberikan detail lebih lanjut tentang perjanjian dengan China.

Penundaan ini akan memberi ByteDance waktu 90 hari lagi untuk menyelesaikan perjanjian pengalihan aset TikTok di Amerika kepada para pemilik di AS, yang menunjukkan masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan transaksi yang rumit ini.

Inti dari kesepakatan baru ini, yang juga serupa dengan April, mencakup ByteDance yang akan mempertahankan kepemilikan saham tunggal terbesar di angka 19,9 persen tepat di bawah ambang batas 20 persen ujar sumber. Konsorsium yang akan memegang 80 persen saham tersebut mencakup para pemegang saham ByteDance saat ini, Susquehanna International Group (SIG), General Atlantic, dan KKR <KKR.N>, serta investor baru seperti Andreessen Horowitz. Oracle <ORCL.N> juga kemungkinan akan mengambil saham, dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Silver Lake juga akan berinvestasi.

Meskipun ketentuan umum diperkirakan tetap sama, sumber-sumber tersebut mengatakan mereka tidak tahu persis seperti apa kesepakatan akhirnya, mengingat potensi perubahan di menit-menit terakhir.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa ketentuan komersial dari kesepakatan tersebut, pada dasarnya, telah disepakati sejak sekitar bulan Maret dengan hanya beberapa detail yang masih harus diselesaikan. 

"Kesepakatan ini tidak akan tercapai tanpa jaminan yang memadai bagi keamanan nasional AS," ujar Bessent. "Sepertinya kami juga mampu memenuhi kepentingan China," katanya.

(kunthi fahmar sandy

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement