IDXChannel - Chatbot bikinan OpenAI yakni ChatGPT yang diluncurkan November 2022 lalu begitu populer. Saking populernya, ChatGPT berhasil mendapat lebih dari seratus juta pengguna hanya dalam 2 bulan.
Namun seiring dengan popularitasnya yang terus melonjak, nama besar ChatGPT kini mulai dimanfaatkan para hacker untuk menyalurkan malware. Laporan menyebut hacker menggunakan ChatGPT palsu dalam memangsa korban.
Modus hacker dalam mendistribusikan malware adalah dengan memberikan layanan ChatGPT Plus secara cuma-cuma yang padahal ChatGPT Olus sendiri dikenakan biaya berlangganan $20 atau Rp 190 ribuan.
Mereka menjanjikan akses tanpa gangguan dan gratis ke ChatGPT Plus namun dengan syarat mereka harus menginstall beberapa file yang sebenarnya itu berisi malware, seperti dilansir dari Bleeping Computer, Jumat (24/2/2023).
Peneliti keamanan Dominic Alvieri adalah orang pertama yang menyadari modus itu. Ia melihat para hacker menggunakan domain "chat-gpt-pc.online" untuk menginfeksi korban dengan malware pencuri info Redline.