IDXChannel - Pemilik baru Twitter, Elon Musk mengatakan, akan memberikan amnesti atau pengampunan untuk akun-akun yang telah diblokir mulai pekan depan. Ini berlaku khusus untuk mereka yang tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang kelewat batas.
Elon Musk telah melakukan polling tentang apakah Twitter harus memberikan amnesti atau tidak. Dan netizen pun merespon positif polling tersebut dengan lebih dari 72 persen memilih ya atau 3,2 juta suara menyetujuinya.
"Haruskah Twitter menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan?" cuitnya, mengutip dari Engadget, Jumat (25/11/2022),
"Orang-orang telah berbicara. Amnesti dimulai minggu depan. Vox Populi, Vox Dei [Suara rakyat adalah suara tuhan]," lanjutnya.
Untuk diketahui, Elon Musk sudah mengaktifkan kembali akun Donald Trump akhir pekan lalu setelah hampir dua tahun dibekukan. Aktivasi akun mantan Presiden Amerika Serikat itu juga dilakukan berdasarkan polling beberapa hari sebelumnya.
Dan menariknya, ini dilakukan di tengah gelombang PHK massal perusahaan berlogo burung tersebut. Elon Musk baru saja memecat 50 insinyur perusahaan tanpa pemberitahuan.
Mereka diberhentikan tepat setelah perusahaan memulai program tinjauan kode, di mana para insinyur diminta untuk mengirimkan sampel pekerjaan mereka setiap minggu.
Insinyur yang dipecat dilaporkan ditawari pembayaran pesangon selama empat minggu jika mereka menandatangani perjanjian pemisahan dan mengesampingkan klaim apapun terhadap Twitter. Mereka tetap di perusahaan setelah Musk memberhentikan sekitar setengah dari tenaga kerja.
Sementara pekan lalu, dia meminta karyawan yang tersisa untuk berkomitmen bekerja sesuai visinya untuk Twitter 2.0 yang "sangat keras".
Mereka yang memilih keluar sekitar 1.200 dari 3.900 yang masih berada di perusahaan pada awal minggu lalu diberhentikan dengan janji pembayaran pesangon selama tiga bulan.
(FAY)