“Iya kita akan jemput konsumen untuk pertama, kalau misalkan tidak memungkinkan jemput kita akan kirim dulu service car. Kita cek kalau kondisi masih oke ya mungkin kita akan info ke konsumen kalo masih oke. kalau memang harus ada treatment harus kita bawa,” ujarnya.
Rifkie menuturkan pihaknya menargetkan permasalahan ini selesai pada pertengahan Juni 2024. Namun, target tersebut juga disesuaikan dengan pemilik Omoda 5.
Apabila sesuai dengan jadwal yang ditentukan maka prosesnya bisa lebih cepat. Hingga saat ini, Rifkie mengklaim belum ada pergantian komponen pada masalah yang terjadi di Omoda 5.
Tapi, ia mengakui bahwa komponen yang bermasalah sama seperti yang terjadi di Malaysia karena vendor yang ditunjuk tidak melakukan pengelasan dengan benar.
“Kemarin kita sudah pernyataan resmi, setelah di cek itu oleh headquarter ternyata permasalahannya ada di vendor gitu. Vendor itu dalam masa produksi ada upgrade untuk welding atau pengelasan, nah di masa upgrade itu ada masalah yang agak miss di vendor,” pungkasnya.
(FRI)