sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

China Usulkan Insentif Mobil Listrik Dihapus Bertahap

Technology editor M Fadli Ramadan
27/10/2025 17:11 WIB
Seperti diketahui, beberapa negara menerapkan insentif untuk mobil listrik agar masyarakat mau beralih dari kendaraan konvensional.
China Usulkan Insentif Mobil Listrik Dihapus Bertahap
China Usulkan Insentif Mobil Listrik Dihapus Bertahap

IDXChannel - Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengusulkan insentif mobil listrik dihentikan secara bertahap.

Ini dilakukan menjaga industri otomotif di China menjadi lebih sehat dan menjaga pasar mobil listrik.

Seperti diketahui, beberapa negara menerapkan insentif untuk mobil listrik agar masyarakat mau beralih dari kendaraan konvensional.

Ini juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan membebaskan sejumlah pajak.

Melansir Cnevpost, Sekertaris Jenderal CAAM Chen Shihua meminta pemerintah China untuk mengenakan pajak pembelian NEV (Kendaraan Energi Baru).

Dia mengusulkan pembelian mobil listrik pada 2027 turut mengenakan pajak sebesar 7 persen.

Menurut Chen, hal ini dilakukan untuk membuat industri mobil listrik di China dapat bertahan.

Chen menyampaikan seruan tersebut saat memberikan sambutan di konferensi laporan tahunan statistik industri otomotif 2025 di Changsha, Hunan.

"Industri otomotif Cina terus menghadapi permintaan domestik yang melambat, tekanan inventaris berkelanjutan yang memerlukan manajemen yang teliti," kata Chen.

Chen menyatakan risiko perang harga tetap ada, ketegangan geopolitik mengganggu stabilitas rantai pasokan, dan sektor ini terus menghadapi tekanan operasional yang signifikan.

Chen juga menyampaikan China harus terus memajukan kebijakan yang menstabilkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memanfaatkan sepenuhnya potensi ekspansi pasar.

Untuk diketahui, selama beberapa tahun terakhir China telah menerapkan langkah-langkah stimulus untuk industri NEV.

Ini termasuk subsidi pembelian dan insentif pengurangan pajak yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pesat sektor ini.

Selain itu, para produsen kendaraan roda empat setrum asal Cina turut menghadapi tekanan berkelanjutkan pada profitabilitas industri. Ancaman perang harga hingga ketegangan geopolitik juga dinilai dapat mengganggu stabilitas rantai pasok.

Industri kendaraan listrik di China juga sedang menghadapi tekanan operasional yang signifikan. Sehingga pemerintah didesak untuk segera mengambil keputusan.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement