Chen menyampaikan seruan tersebut saat memberikan sambutan di konferensi laporan tahunan statistik industri otomotif 2025 di Changsha, Hunan.
"Industri otomotif Cina terus menghadapi permintaan domestik yang melambat, tekanan inventaris berkelanjutan yang memerlukan manajemen yang teliti," kata Chen.
Chen menyatakan risiko perang harga tetap ada, ketegangan geopolitik mengganggu stabilitas rantai pasokan, dan sektor ini terus menghadapi tekanan operasional yang signifikan.
Chen juga menyampaikan China harus terus memajukan kebijakan yang menstabilkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memanfaatkan sepenuhnya potensi ekspansi pasar.
Untuk diketahui, selama beberapa tahun terakhir China telah menerapkan langkah-langkah stimulus untuk industri NEV.
Ini termasuk subsidi pembelian dan insentif pengurangan pajak yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pesat sektor ini.
Selain itu, para produsen kendaraan roda empat setrum asal Cina turut menghadapi tekanan berkelanjutkan pada profitabilitas industri. Ancaman perang harga hingga ketegangan geopolitik juga dinilai dapat mengganggu stabilitas rantai pasok.
Industri kendaraan listrik di China juga sedang menghadapi tekanan operasional yang signifikan. Sehingga pemerintah didesak untuk segera mengambil keputusan.
(Nur Ichsan Yuniarto)