sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Citi: Adopsi Teknologi Asia Lebih Maju dari Negara Barat, Peluang untuk Ekonomi Digital RI

Technology editor Anggie Ariesta
24/08/2023 08:12 WIB
Citi Indonesia mengatakan adopsi teknologi seluler memungkinkan negara-negara di Asia untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bentuk baru perdagangan digital.
Citi: Adopsi Teknologi Asia Lebih Maju dari Negara Barat, Peluang untuk Ekonomi Digital RI. (Foto: MNC Media)
Citi: Adopsi Teknologi Asia Lebih Maju dari Negara Barat, Peluang untuk Ekonomi Digital RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Citi melalui Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) merilis laporan terbaru bertajuk “Asia As a Time Machine to The Future”. Laporan tersebut menggambarkan kemajuan adopsi teknologi di Asia.

Dalam laporan tersebut dituliskan Asia mengadopsi teknologi baru 8 hingga 12 tahun lebih cepat dari negara Barat, menjadikannya seperti mesin waktu menuju masa depan.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan adopsi teknologi seluler telah memungkinkan negara-negara di Asia untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bentuk baru perdagangan digital.

Bahkan di Indonesia, pendapatan dari salah satu super app terkemuka di tanah air telah menyumbang 2% PDB Indonesia pada tahun 2020, sedangkan pendapatan Meta dan Twitter masing-masing berkontribusi sebesar 0,5% dan 0,02% dari PDB AS pada tahun 2021.

“Hal ini menunjukkan peluang ekonomi yang dimiliki oleh negara kita pada pertumbuhan ekonomi digital," jelas Batara dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).

Di sisi lain, Citi GPS mengkaji bagaimana Asia menjadi mesin waktu yang dapat memimpin kawasan lain ke dunia bisnis, hiburan, dan kesehatan yang baru.Laporan tersebut secara khusus melihat tujuh area: super apps, mobile payment, social commerce, short-form videos, eSports, webtoons, dan digital health yang saat ini merupakan elemen penting di pasar Asia.

Meskipun infrastruktur secara historis kurang berkembang dibandingkan dengan Barat, namun konektivitas internet Asia yang tinggi, demografi masyarakat perkotaan yang muda dan semakin makmur, serta semangat kewirausahaan membuat kawasan ini mengadopsi banyak teknologi dengan lebih cepat.

Dengan cara ini, Asia memberikan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan pada perekonomian Barat yang lebih maju. Beberapa faktor utama yang mendorong adopsi teknologi yang lebih cepat di Asia di antaranya infrastruktur yang kurang berkembang, khususnya di bidang ritel, perbankan, dan layanan kesehatan.

Selain itu, ada penetrasi internet yang tinggi, generasi muda yang merupakan digital natives, urbanisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan semangat kewirausahaan.

Berdasarkan studi, super apps (aplikasi super) telah berkembang di wilayah Asia dalam skala yang belum terlihat di wilayah lainnya. Lima aplikasi super teratas di Asia memiliki lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif.

"Kami berharap laporan ini akan memberikan wawasan baru tentang perbedaan adopsi teknologi antara Asia dan negara Barat saat ini, serta kemungkinan bagaimana teknologi yang sama akan membentuk pasar Barat di masa depan," ungkap Batara.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement