IDXChannel - Akibat adanya perang Rusia-Ukraina, sejumlah kontrol dan monitoring telah dilakukan pemerintah India dan sejumlah perusahaan untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber.
Langkah antisipasi tersebut terbukti membantu menurunkan jumlah kasus serangan siber di India.
Dilansir dari LiveMint, Selasa (1/11/2022), menurut sebuah laporan oleh penyedia jaringan pribadi virtual, NordVPN, hanya ada 52 perusahaan di India yang menjadi korban dari serangan siber antara bulan Januari dan September 2022.
Ini merupakan penurunan tajam dari 308 perusahaan pada tahun 2021.
“Jumlah total pengguna yang terkena serangan tersebut turun lebih dari setengahnya dari 46 Juta menjadi 21 juta selama periode tersebut,” tambahnya.
Pakar Keamanan Siber di NordVPN, Daniel Markuson mengatakan, penurunan jumlah total itu terjadi karena adanya perang Rusia-Ukraina.
“Rusia telah lama dikenal sebagai negara yang memiliki kemampuan cyber warfare yang baik. Setelah adanya kebocoran catatan internal dari kelompok kejahatan dunia maya terkemuka bernama Conti, banyak analis menduga bahwa sebagian dari kelompok itu setidaknya dikendalikan oleh badan intelijen Rusia. Bisa jadi beberapa penjahat dunia maya sekarang telah diarahkan untuk melakukan perang dunia maya sebagai gantinya," katanya.
“Sanksi Barat terhadap Rusia mungkin juga berperan,” tambahnya. Sanksi tersebut berarti transaksi cryptocurrency mungkin berada di bawah pengawasan yang lebih besar, dan bisa lebih sulit untuk bergerak secara online juga. Semua itu membuat keuntungan dari kejahatan dunia maya menjadi sedikit lebih rumit.
“Peningkatan perhatian dan pengawasan terhadap serangan ransomware oleh pemerintah, menyerukan kerja sama politik di antara negara-negara untuk menghentikan operasi ransomware dan pertikaian di antara geng-geng ransomware menyebabkan penurunan dalam kejahatan dunia maya untuk sementara,” kata Prateek Bhajanka, pakar keamanan siber dan ahli strategi teknologi di perusahaan keamanan siber Amerika, SentinelOne.
Debesh Choudhury, peneliti keamanan dan anggota dewan penasehat di Mnemonic Identity Solutions Ltd, mengatakan bahwa perusahaan juga menjadi lebih tangguh dengan "menginvestasikan sumber daya yang signifikan ke dalam strategi keamanan mereka" selama dua tahun terakhir.
Perubahan mendadak untuk bekerja dari rumah telah menyebabkan peningkatan penggunaan alat digital, yang membuat perusahaan lebih rentan terhadap serangan.