Indah Mulyani
IDXChannel - Perusahaan induk Facebook, Meta, menyebutkan terdapat sejumlah oknum yang terkait dengan militer AS di balik munculnya beberapa akun Facebook palsu.
Diperkirakan ada lebih dari selusin halaman, sepasang grup, dan 26 akun Instagram yang mendorong sikap pro-AS dalam operasi media sosial tersebut.
“Meskipun orang-orang di balik operasi ini berusaha menyembunyikan identitas dan koordinasi mereka, penyelidikan kami menemukan kaitan dengan individu yang terkait dengan militer AS,” tulis Meta dalam Laporan tersebut, Selasa (22/11), seperti dikutip dari Sindonews (23/11).
Berdasarkan informasi dari laporan tersebut, Meta mengonfirmasi kepada Cyberscoop bahwa jaringan tersebut diduga berasal dari AS. Laporan itu merupakan bukti terbaru yang menuding militer AS atas perannya dalam operasi yang menargetkan khalayak di Timur Tengah dan Asia Tengah. Operasi ini pertama kali terungkap pada bulan Agustus oleh para peneliti dari Stanford Internet Observatory dan perusahaan intelijen media sosial Graphika.
Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, The Washington Post melaporkan pada bulan September, bahwa Komando Pusat AS termasuk di antara entitas yang diawasi sebagai bagian dari peran potensial mereka dalam operasi tersebut. Diketahui, Laporan ini diterbitkan secara teratur oleh perusahaan untuk mengungkapkan segala upaya untuk memproses tindakan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi.
