IDXChannel – Toyota Motor Corporation mengeklaim produksi kendaraan secara global meningkat 30 persen pada September 2022 di tengah krisis chip semikonduktor.
Toyota menjadi salah satu produsen mobil yang terhantam kelangkaan chip semikonduktor dan pasokan suku cadang lainnya. Bahkan, mereka berencana untuk mengurangi jumlah produksi tahunan.
Dikutip dari Reuters, Senin (31/10/2022), Toyota memproduksi 887.733 kendaraan secara global pada September, yang menjadi rekit produksi bulanan. Jumlah produksi meningkat 73 persen pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Seorang juru bicara Toyota menjelaskan perusahaan tidak melihat keuntungan pada hasil produksi di bulan September sebagai berkelanjutan dan mengatakan kepada awak media, “Kami akan menghindari menyebut ini pemulihan," katanya.
Pada kuartal Juli hingga September, penjualan global naik sebesar 4 persen berdasarkan data yang diungkapkan Toyota. Untuk paruh pertama tahun bisnis yang dimulai pada April, Toyota telah memproduksi 4.482.600 unit kendaraan di seluruh dunia.
Jumlah tersebut meningkat 10 persen pada tahun ini, tetapi masih kurang 5 persen dari rencana awal Toyota. Pasalnya, pada tahun bisnis ini, produsen mobil asal Jepang itu berencana memproduksi 9,7 juta kendaraan demi mencapai rekor baru.
Namun, kelangkaan chip semikonduktor dan pasokan suku cadang, serta ditutupnya pabrik di Rusia akibat invasi ke Ukraina, membuat Toyota pesimistis dapat mencapai target produksi 9,7 juta unit kendaraan pada Maret 2023.
“Meski Toyota baru-baru ini mengatakan ada kemungkinan kuat untuk merevisi target 9,7 juta, jumlah produksi itu sendiri telah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Research Institute seperti dilansir Reuters.
“Jadi, meski jumlah kendaraan tidak seperti yang diharapkan Toyota, saya yakin ini bergerak menuju pemulihan produksi. Untuk saat ini, kita akan melihat kembali penjualan dengan jumlah produksi,” ungkapnya.
Toyota telah mengatakan kepada beberapa pemasok bahwa pihaknya menetapkan target global untuk tahun bisnis saat ini menjadi 9,5 juta kendaraan dan mengisyaratkan bahwa perkiraan dapat diturunkan, tergantung pada pasokan baja.
Agar Toyota mencapai target yang direvisi itu, produksi pada semester kedua harus sekitar 12 persen lebih tinggi dari enam bulan sebelumnya. Salah satu pemasok Toyota, Aichi Steel Corp, meyakini target produksi kendaraan berada di sekitar di bawah 9 juta unit.
Toyota mengklaim kekurangan chip semikonduktor telah memukul produksi mereka di Jepang lebih keras daripada pabrik di luar negeri.
(DES)