“Jadi, meski jumlah kendaraan tidak seperti yang diharapkan Toyota, saya yakin ini bergerak menuju pemulihan produksi. Untuk saat ini, kita akan melihat kembali penjualan dengan jumlah produksi,” ungkapnya.
Toyota telah mengatakan kepada beberapa pemasok bahwa pihaknya menetapkan target global untuk tahun bisnis saat ini menjadi 9,5 juta kendaraan dan mengisyaratkan bahwa perkiraan dapat diturunkan, tergantung pada pasokan baja.
Agar Toyota mencapai target yang direvisi itu, produksi pada semester kedua harus sekitar 12 persen lebih tinggi dari enam bulan sebelumnya. Salah satu pemasok Toyota, Aichi Steel Corp, meyakini target produksi kendaraan berada di sekitar di bawah 9 juta unit.
Toyota mengklaim kekurangan chip semikonduktor telah memukul produksi mereka di Jepang lebih keras daripada pabrik di luar negeri.
(DES)