sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Elon Musk Akan Hadir di B20 KTT G20 Bali, Mau Cerita Apa?

Technology editor Maulina Ulfa - Riset
03/11/2022 15:48 WIB
Meskipun agak kontroversial, ide-ide ‘gila’ Musk di bidang teknologi menempatkannya dijuluki sebagai ‘Thomas Alfa Edison’ abad modern.
Elon Musk Akan Hadir di B20 KTT G20 Bali, Mau Cerita Apa? (Foto: MNC Media)
Elon Musk Akan Hadir di B20 KTT G20 Bali, Mau Cerita Apa? (Foto: MNC Media)

Mengusung filosofi cepat sekaligus efisien, varian anyar ini bisa menempuh jarak sejauh 836 km hingga baterainya perlu diisi ulang. Adapun varian termurahnya dipasarkan mulai harga USD79,9 ribu dan bisa menempuh jarak 663 km dalam sekali charge.

Tak hanya Tesla, roket luar angkasa Musk, SpaceX juga menarik perhatian dunia karena visinya menembus planet Mars.

Tak hanya itu, Startup komputer otak terbaru dari Elon Musk mengumpulkan pendanaan USD205 juta dari Google Ventures dan lainnya pada pertengahan 2021 lalu.

Tak hanya Google Ventures, startup bertajuk Neuralink ini juga mengumpulkan pendanaan dari Founders Fund, Peter Thiel dan CEO OpenAI, Sam Altman. Berdasarkan data Crunchbase, total investasi di perusahaan ini sekarang mencapai USD373 juta.

Didirikan pada 2016, Neuralink mencoba mengembangkan implan otak dengan bandwidth tinggi yang dapat berkomunikasi dengan ponsel dan komputer.

Tujuan bisnis Neuralink adalah untuk membangun teknologi yang disebut brain computer interface. Teknologi AI ini memungkinkan orang untuk mengirim dan menerima informasi antara otak mereka dengan komputer secara nirkabel.

Kegunaannya bagi orang lumpuh, mereka dapat mengontrol mouse dan keyboard tanpa menggerakkan anggota tubuh mereka dengan chip Neuralink yang ditanamkan di otak.

Berbagai informasi juga dapat ditransmisikan dan memungkinkan otak seseorang untuk mensimulasikan indera peraba.

Cara kerja yang bisa digambarkan adalah neuron di otak menghasilkan sinyal listrik, dan elektroda yang ditempatkan di neuron terdekat dapat menangkap dan merekam sinyal tersebut.

Sementara teknologinya jauh lebih kompleks. Dalam gambaran sederhananya, sinyal-sinyal ini dapat mensimulasikan sensasi sebenarnya dari berbagai pengalaman, seperti memegang apel atau mencium orang lain.

Meskipun agak kontroversial, ide-ide ‘gila’ Musk di bidang teknologi menempatkannya dijuluki sebagai ‘Thomas Alfa Edison’ abad modern.

Sejalan dengan semangat B20 dalam ajang KTT G20 pada 13-14 November nanti, sepertinya Musk memang yang paling sesuai untuk membawakan ceramah tentang potensi disrupsi teknologi di masa depan. Patut untuk ditunggu. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement