IDXChannel - CEO Tesla Elon Musk dijadwalkan akan jadi pembicara di forum B20 Summit pada 13-14 November, yang merupakan rangkaian dari KTT G20 Bali.
Dalam akun Instagram @theb20summit, Musk akan menjadi salah satu pembicara dalam sesi bertajuk 'Navigating Future Disruption of Global Technological Innovation'.
Pria flamboyan satu ini memang tak henti menebar pesona di balik segudang bisnis teknologinya.
Sebelumnya, ia sukses mengakuisisi salah satu platform sosial media terbesar abad ini, Twitter.
Rencana Elon Musk untuk membeli atau mengakuisisi Twitter telah menjadi kenyataan setelah diumumkan pada Kamis malam (27/10/2022) waktu setempat.
Elon Musk dikabarkan telah merampungkan proses akuisisi Twitter dengan mahar senilai USD44 miliar, atau setara dengan Rp680 triliun.
Melansir Reuters, Musk mendapatkan pembiayaan untuk mengakuisisi Twitter salah satunya berasal dari hasil penjualan saham Tesla sebanyak USD13 miliiar, atau sekitar Rp202 triliun
Jumlah ini berasal dari pembiayaan ekuitas dari beberapa investor dan bank besar.
Pasca akuisisi Twitter, ia juga berencana akan mengenakan biaya USD8 atau sekitar Rp 125 ribu per bulan untuk akun centang biru atau akun yang sudah terverifikasi.
Musk mengatakan hal ini dilakukan demi meningkatkan pendapatan langganan dan mengurangi ketergantungan Twitter dari pendapatan pada iklan.
Adapun tokoh penting yang juga dikabarkan hadir ke B20 Summit, antara lain Direktur Pelaksana Kebijakan dan Kemitraan Pengembangan Bank Dunia Mari Elka Pangestu, Direktur Pelaksana Global McKinsey & Company Bob Sternfels, CEO Manulife Roy Gori, dan Presiden Freeport-McMoran Kathleen L. Quirk.
Inisiator Segudang Terobosan Teknologi
Musk, yang dikenal lewat proyek SpaceX hingga kendaraan semi-otonom Tesla, sering kali menjadi tajuk utama pembicaraan.
Tak hanya soal skandal pribadinya, tapi juga tentang perannya dalam membangkitkan antusiasme tentang apa itu raksasa inovasi.
Salah satu inovasinya, Tesla Electric Cars telah membungkam banyak orang dengan keberhasilannya selama ini.
Total pendapatan Tesla pada Q3 tahun ini mencapai USD21,45 miliar, naik 56% year on year (YoY) dibanding kuartal yang sama tahun lalu mencapai USD13,7 miliar.
Laba bersih (GAAP) mencapai USD3,33 miliar, lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Di segmen pendapatan otomotif jumlahnya mencapai USD18,6 miliar, angkanya naik 55% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar USD12 miliar.
Pangsa pasar Tesla juga diketahui bertumbuh pesat sejak tahun 2016. Bahkan kenaikan produksi mobil Tesla model S dan X pada kuartal ini naik 123% YoY mencapai 19.935 unit dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 8,941 unit. (Lihat grafik di bawah ini)
Market Share Tesla Per Region Bertumbuh Pesat
Sumber: Laporan Keuangan Tesla Q3
Tesla Model S memang bukan mobil listrik pertama bikinan Musk. Namun, sedan listrik premium itulah yang berhasil melambungkan nama Tesla hingga seperti sekarang.
Varian terbaru Model S bertajuk Plaid+ sekaligus menjadi yang termahal dihargai mulai dari USD139 ribu.