sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Elon Musk Tuntut Deadline Ketat, Karyawan Twitter Lembur dan Tidur di Lantai Kantor 

Technology editor Indah Mulyani
03/11/2022 13:46 WIB
Gara-gara deadline ketat dari Elon Musk, salah satu manager di Twitter terpaksa tidur dan lembur di kantor.
Elon Musk Tuntut Deadline Ketat, Karyawan Twitter Lembur dan Tidur di Lantai Kantor (Dok.Twitter/@evanstnlyjones)
Elon Musk Tuntut Deadline Ketat, Karyawan Twitter Lembur dan Tidur di Lantai Kantor (Dok.Twitter/@evanstnlyjones)

IDXChannel - Belum lama ini tersebar sebuah foto di salah satu jejaring sosial yang memperlihatkan seorang manajer Twitter tertidur di lantai di kantor untuk menyelesaikan deadline ketat yang diberlakukan oleh pemilik baru Elon Musk.

Dilansir dari laman New York Post pada Kamis (3/11/2022), dalam foto tersebut terlihat Direktur manajemen produk Twitter, Esther Crawford, terlelap berselimut kantong tidur dan terjepit di antara meja dan beberapa kursi di tempat yang tampak seperti ruang konferensi. Dalam foto itu dia juga masih mengenakan masker tidur menutupi matanya di bawah lampu neon kantor.

“Ketika Anda membutuhkan sesuatu dari bos Anda di elon twitter,” cuit Evan Jones, manajer produk untuk Twitter Spaces, mengatakan dalam tweet yang diposting pada Rabu, (2/11/2022).

Crawford me-retweet foto tersebut dengan judul, “Ketika tim Anda bekerja keras untuk membuat tenggat waktu, terkadang Anda #SleepWhereYouWork.”

Foto itu muncul bersamaan dengan laporan bahwa tim Musk mendorong karyawan Twitter dengan keras untuk menerapkan perubahan pilihannya ke platform di bawah tenggat waktu yang ketat.

Staf perusahaan memperoleh pesan internal yang memberi tahu para pekerja "harapannya benar-benar bekerja 24/7" untuk memenuhi tenggat waktu Musk untuk merombak proses verifikasi pengguna Twitter. Laporan itu mengatakan para pekerja khawatir mereka bisa kehilangan pekerjaan jika mereka tidak dapat menyelesaikan proyek pada akhir minggu.

Crawford menindaklanjuti foto itu dengan serangkaian tweet setelah posting itu menerima beberapa tanggapan yang mengkhawatirkan di media sosial.

“Karena beberapa orang seperti kehilangan akal, jadi seakan mereka melakukan hal-hal sulit dan membutuhkan pengorbanan (waktu, energi, dll),” kata Crawford.

“Saya memiliki rekan satu tim di seluruh dunia dan berusaha untuk menghidupkan sesuatu yang baru. Jadi penting bagi saya untuk muncul untuk mereka & menjaga agar tim tidak terblokir,” tambahnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement