IDXChannel - Twitter menjadi target kampanye trolling terkoordinasi tak lama setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan minggu lalu.
Yoel Roth, kepala keselamatan dan keamanan perusahaan, mengatakan bahwa upaya terorganisir adalah untuk membuat orang berpikir bahwa Twitter telah melemahkan kebijakannya.
Melansir dari Engadget, Selasa (1/11/2022), Roth juga menyebut bahwa perusahaan sedang berupaya menghentikan kampanye yang telah menyebabkan lonjakan ujaran kebencian dan perilaku kebencian di situs web.
Twitter mengatakan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 1.500 akun yang terlibat dalam trolling.
Roth menjelaskan bahwa 1.500 akun itu tidak jelas pemiliknya. Eksekutif tersebut juga mengatakan bahwa banyak yang mulai mencoba menjadi aktor jahat dengan menggunakan akun palsu untuk melontarkan ujaran serta konten kebencian. Twitter pun berjanji akan terus memberangus akun-akun tersebut.