Febrina Ratna
IDXChannel – Pemegang saham Tesla akan melakukan pemungutan suara pada hari ini, Kamis (13/6/2024) untuk memutuskan paket pembayaran gaji CEO Elon Musk sebesar USD56 miliar atau setara Rp912,24 triliun (hampir Rp1 kuadriliun).
Paket gaji tersebut sebenarnya pernah dicetuskan pada 2018 lalu. Namun, dibatalkan oleh hakim Delaware pada Januari lalu karena dia menemukan keputusan tersebut tidak diambil dengan proses yang benar.
Namun, Dewan Direksi Tesla berupaya meminta pemegang saham melakukan pemungutan suara ulang atas pembayaran gaji atau kompensasi CEO yang bakal memecahkan rekor di antara perusahaan Amerika Serikat (AS).
Sebab, paket remunerasi yang bakal diterima oleh Elon Musk berbeda dengan paket gaji pada umumnya. Dana sebesar USD56 miliar tersebut tidak termasuk gaji atau bonus tunai.
Namun, paket remunerasi itu ditetapkan berdasarkan nilai pasar Tesla yang meningkat hingga USD650 miliar selama 10 tahun dengan dihitung sejak 2018.
Elon Musk mengatakan pada Rabu malam bahwa pemegang saham memberikan suara dengan selisih yang besar untuk menyetujui paket pembayaran tersebut. Jika persetujuan itu benar terjadi, maka besaran remunerasi Elon Musk menjadi yang paling tinggi di antara CEO yang bekerja di 10 perusahaan teratas AS berdasarkan kapitalisasi pasar.
