IDXChannel – Kementerian Perindustrian memiliki wacana program Mobil Rakyat yang diyakini dapat meningkatkan penjualan kendaraan di Indonesia. Nantinya, mobil yang masuk dalam program tersebut adalah yang memiliki harga di bawah Rp250 juta.
Sekadar informasi, Menteri Perindustrian (Menperin) pernah menyampaikan program mobil rakyat dengan harga Rp240 juta tidak dikenakan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).
Namun, syaratnya adalah memiliki konten lokal sebesar 80 persen, dan kriteria mesin tidak lebih dari 1.500 cc. Dikatakan bahwa program tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan, tapi masih dalam proses pembahasan hingga saat ini.
Menyikapi hal tersebut, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto belum mau berkomentar lebih jauh. Ia menyampaikan pihaknya akan fokus pada kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik.
“Kalau itu saya nggak bisa jawab, tapi yang jelas kita akan perkenalkan lebih banyak lagi produk mobil listrik,” kata Frans dikutip, Jumat (22/3/2024).
“Dan untuk combustion juga sama, sampai sekarang kita untuk ekosistem juga nggak pernah membedakan antara ini mobil Hyundai ngechargenya khusus tapi semua bisa pakai charging station kita,” sambungnya.
Sebagai informasi, tahun ini Hyundai ingin memperkenalkan enam model, di mana sebagian besar adalah mobil konvensional. Dua model terbaru sudah diperkenalkan pada ajang IIMS 2024, sementara sisanya akan diluncurkan secara bertahap.
“Itu masih di dalam planning kita, yang jelas kita melihat pasar sekarang semakin menarik. Kemudian kita ada kesempatan untuk perkenalkan produk lebih banyak lagi gak cuma ICE, hybrid juga semakin populer, mobil listrik apalagi,” ujar Frans.
Namun, Frans belum bisa menyampaikan mengenai mobil jenis apa yang akan diluncurkan berikutnya oleh Hyundai. Tetapi, ia memastikan bahwa produk terbaru masih mengusung konsep Hyundai, yakni mobil premium.
“Karena masih disurvey, kalau kita kasih infonya agak berat. Kita sudah menyampaikan bahwa kustomernya mulai dari segmen medium sampai premium. Di kelas premium kita juga sudah menguasai market share sekitar 33 persen,” ucapnya.
“Apakah kita pnya room lagi untuk perkenalkan produk di bawah itu? Kita lagi pelajari. Itu part of strategy. Kita lagi timbang-timbang mau ambil yang mana,” pungkasnya.
(NIY)