Bahkan, gambar ini menjadi salah satu ikonografi aktivis viral pertama yang diciptakan oleh AI.
Marc Owen Jones, seorang profesor studi Timur Tengah di Universitas Hamad Bin Khalifa di Qatar yang mempelajari misinformasi, mengatakan bahwa gambar tersebut “pasti terlihat” dihasilkan oleh AI.
Menurutnya, tanda-tanda bahwa gambar tersebut dihasilkan oleh AI antara lain adalah gambar tersebut tidak tampak fotorealistik, terdapat bayangan yang tidak biasa, dan tenda kemah dalam gambar sangat luas dan simetris — sebuah tanda pengulangan pola yang umum terjadi pada generasi AI, demikian dilansir dari NBC New York.
Terkait penggunaan AI pada gambar ini, warganet tampaknya terbagi, ada yang merasa hal itu tidak penting diperdebatkan, karena yang penting adalah pesan yang disampaikan. Tetapi ada juga yang menganggap bahwa pesan ini sebaiknya tidak disampaikan dengan menggunakan gambar hasil generasi AI, karena ada gambar lain, buatan manusia atau jepretan dari jurnalis, yang menyampaikan pesan yang sama.
Terlepas dari kontroversi ini, gambar All Eyes on Rafah ini mencerminkan konten lain yang telah berulang kali menjadi viral dan didukung oleh orang-orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial selama delapan bulan terakhir.