IDXChannel - Merespon pembatasan akses internet yang dilakukan oleh rezim di Iran, pihak Gedung Putih AS dan Elon Musk mendiskusikan pendirian layanan satelit SpaceX Starlink di Iran.
Diinformasikan sebelumnya, Iran melakukan pembatasan internet dengan pertimbangan khusus, sehingga masyarakat atau pemilik situs harus mendaftar terlebih dulu ke Kementerian Seni dan Budaya. Dampaknya, jutaan situs yang diblokir, dan juga banyak jurnalis atau blogger yang ditangkap dan disiksa.
Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (22/10/2022), pihak Gedung Putih sedang dalam pembicaraan dengan miliarder Elon Musk tentang pendirian layanan internet satelit tersebut.
Layanan broadband berbasis satelit itu dinilai dapat membantu warga Iran menghindari pembatasan rezim dalam mengakses internet dan platform media sosial tertentu. Belum lama ini, Republik Islam telah dilanda protes besar-besaran setelah kematian Mahsa Amini (22) dalam tahanan polisi bulan lalu.
Departemen Keuangan AS bulan lalu mengatakan bahwa beberapa peralatan internet satelit dapat diekspor ke Iran, menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak memerlukan lisensi untuk menyediakan layanan broadband satelit di negara itu.
Elon Musk kemudian mengatakan bahwa ia akan mengaktifkan Starlink sebagai tanggapan atas tweet Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk memajukan kebebasan internet dan arus informasi yang bebas kepada warga Iran.