Dokumen pengadilan yang diajukan pada hari Selasa malam menjelang argumen penutup, menandai konfirmasi publik pertama dari angka-angka tersebut oleh VP Apple, Eddy Cue. Angka-angka tersebut tidak diungkapkan oleh kedua perusahaan dalam pengajuan sekuritas mereka.
Dokumen-dokumen tersebut juga mengungkapkan pentingnya pembayaran tersebut bagi laba Apple. Misalnya, pada tahun 2020, pembayaran Google ke Apple merupakan 17,5% dari pendapatan operasional perusahaan.
Perjanjian dengan Apple merupakan kesepakatan yang paling penting dari sebuah permufakatan dengan Google. Pasalnya ini menentukan mesin pencari untuk ponsel cerdas yang paling banyak digunakan di AS.
Apple pertama kali setuju untuk menggunakan Google di browser milik mereka, Safari, pada tahun 2002 secara gratis. Namun, kedua perusahaan kemudian memutuskan untuk berbagi pendapatan yang diperoleh dari iklan penelusuran.
Pada Mei 2021, hal itu berarti Google membayar Apple lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp15,5 triliun) per bulan untuk status default-nya, kata jaksa penuntut dalam pengajuan tersebut.