Namun, mengutip laporan The Strait Times, kedua perusahaan kini melihat 2025 sebagai waktu yang tepat untuk mencapai kesepakatan. Akuisisi diharapkan bisa mengurangi kerugian dan tekanan persaingan di pasar internet Asia Tenggara.
Meskipun demikian, kesepakatan ini masih menghadapi tantangan, termasuk persetujuan dari otoritas persaingan usaha di berbagai negara. Otoritas Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) belum menerima pemberitahuan resmi mengenai rencana merger ini.
Jika akuisisi ini berhasil akan menjadi salah satu restrukturisasi terbesar di sektor teknologi konsumen Asia Tenggara, dengan potensi untuk mengubah lanskap persaingan di kawasan tersebut. Hingga kini kedua perusahaan belum menyampaikan keterangan resmi mengenai kabar tersebut.
(Ibnu Hariyanto)