"Masyarakat kita berpotensi kehilangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pengambilan keputusan sendiri jika kita tidak bergerak cepat," ujarnya.
Dalam rapat ini, dibahas pula berbagai peluang yang dapat dioptimalkan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, seperti pengembangan sistem peringatan dini bencana, penguatan proses pengambilan kebijakan berbasis data.
Selain itu, penerapan kurikulum pembelajaran yang lebih fleksibel, peningkatan layanan kesehatan, serta penguatan sistem pertahanan nasional.
Meskipun membawa berbagai peluang, penggunaan AI juga membawa risiko besar, antara lain penyebaran disinformasi, manipulasi konten berbasis deepfake, ketergantungan berlebihan terhadap teknologi, hingga hilangnya kesempatan ekonomi akibat perubahan struktur pasar kerja.
Sebagai langkah konkret, pemerintah akan merumuskan Strategi Nasional Pendidikan dan Pengembangan SDM AI Terintegrasi, serta membentuk Gugus Tugas Nasional yang mencakup berbagai kementerian dan lembaga terkait.