sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Insentif Dipangkas, Penjualan Mobil Listrik di Eropa Anjlok

Technology editor Tangguh Yudha
09/08/2024 14:55 WIB
Penjualan mobil listrik di wilayah Eropa dilaporkan anjlok ke level terendah.
Insentif Dipangkas, Penjualan Mobil Listrik di Eropa Anjlok. (Foto MNC Media)
Insentif Dipangkas, Penjualan Mobil Listrik di Eropa Anjlok. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Penjualan mobil listrik di wilayah Eropa dilaporkan anjlok ke level terendah. Di Jerman, penurunan penjualan menyentuh angka 37 persen pada Juli 2024 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Dilansir dari laman dari Carscoops, pada Jumat (9/8/2024), ini adalah penurunan terbesar sejak Pemerintah setempat memangkas insentif kendaraan listrik pada Desember 2023 lalu.

Anjloknya penjualan mobil listrik di Eropa ini berhasil membuat para produsen dan pemasok mobil merasa khawatir tentang investasi besar mereka pada elektrifikasi.

Menurut data yang dibagikan oleh Otoritas Transportasi Motor Federal Jerman, ada total 238.263 pendaftaran mobil penumpang baru (-2,1 persen) pada Juli 2024.

Jumlah ini mencakup 83.405 mobil berbahan bakar bensin (+0,1 persen), 79.870 HEV/PHEV (+18,4persen), 43.107 diesel (+1,4 persen), 30.762 EV (-36,8 persen), 1.078 mobil bertenaga LPG (+8,8 persen), dan hanya 3 mobil bertenaga CNG (-98,6 persen).

Indikasi perlambatan tersebut adalah pangsa pasar kendaraan listrik di Jerman turun menjadi 12,9 persen pada bulan Juli, dari 20 persen tahun lalu.

Hasil ini merupakan berita buruk bagi mereka yang mengharapkan pemulihan, setelah kuartal pertama tahun ini yang cukup lambat, dengan penurunan penjualan kendaraan listrik sebesar 16,4 persen di Jerman.

Selain kurangnya subsidi yang membuat kendaraan listrik lebih mahal, analis juga menyalahkan kurangnya mobil listrik yang terjangkau yang saat ini tersedia di pasaran.

Perlambatan kendaraan listrik memaksa para produsen mobil untuk mempertimbangkan kembali rencana masa depan mereka dan menghentikan produksi mesin pembakaran, sehingga semakin sulit bagi mereka untuk mematuhi peraturan emisi ketat Uni Eropa.

Analis UBS Patrick Hummel mengatakan, pendapatan VW mungkin berkurang sebesar 2 miliar euro atau setara USD2,2 miliar pada tahun depan sebagai akibat dari permintaan kendaraan listrik yang lambat.

Produsen mobil tersebut baru-baru ini mengumumkan penundaan jadwal produksi baterainya dan memangkas produksi di pabrik-pabrik kendaraan listrik.

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, perusahaan Prancis Valeo SE, juga sedang mencoba menjual dua pabriknya, yang beroperasi jauh lebih rendah dari kapasitasnya.

Pemasok Prancis lainnya yang disebut OPmobility mengungkapkan bahwa produksi mobil listrik yang berhasil diselesaikan hanya kira-kira setengah dari yang diharapkan produsen.

Dalam konteks yang sama, LG Energy Solution, pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di Eropa, mempertimbangkan untuk beralih ke produksi penyimpanan statis agar tetap bertahan.

Konsultan di Ernst & Young (EY) Constantin Gall mengomentari penjualan EV yang anjlok di Jerman dengan mengatakan peningkatan mobilitas listrik terbukti tidak berkelanjutan sejauh ini.

Menurutnya, pasar telah kehilangan semua momentum dan banyak pelanggan meragukan prospek mobil listrik. Selain Jerman, yang merupakan pasar mobil terbesar di Eropa, negara-negara lain juga mengalami permintaan yang lambat untuk mobil listrik.

Swedia, yang dianggap sebagai pemimpin di antara pasar-pasar Eropa, juga mencatat penurunan signifikan sebesar 15 persen dalam pendaftaran EV pada bulan Juli. Dalam konteks yang sama, penjualan mobil listrik turun sebesar 19 persen di Swiss.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement