IDXChannel - Penjualan mobil listrik di Indonesia terus bertumbuh, bahkan melebihi mobil hybrid yang sebelumnya sangat diminati masyarakat Indonesia. Salah satu faktor utamanya yaitu insentif pajak yang diberikan pemerintah.
Berdasarkan data AEML (Asosiasi Ekosistem Mobil Listrik), pada 2023 terdapat 16 model kendaraan listrik yang ditawarkan ke konsumen, namun hanya 11 model yang mencatatkan angka penjualan. Sehingga market share mobil listrik saat itu hanya mencapai 1,7 persen.
Saat itu pemerintah mewacanakan insentif untuk mobil listrik, tetapi implementasinya ditunda sehingga menyebabkan sejumlah konsumen melakukan penundaan pembelian. Pangsa pasar EV pun turun ke 1,2 persen.
Ketika insentif benar-benar diimplementasikan oleh pemerintah, market share mobil listrik kembali naik. "Pas (peraturan insentif) keluar, naik nih (pangsa pasar EV). Dari 1,7 persen ke 1,2 persen, (lalu naik) menjadi 2,2 persen,” kata Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI di Jakarta, belum lama ini.
Insentif yang dihadirkan pemerintah mendorong setiap produsen untuk mengeluarkan model-model terbaru untuk ditawarkan ke masyarakat Indonesia. Sebab, insentif membuat harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau.