IDXChannel - Pemerintah Irak hari Minggu (13/8) menyudahi pemblokiran aplikasi Telegram selama satu minggu karena “masalah keamanan nasional” setelah langkah itu menuai kecaman dari faksi-faksi pro-Iran.
Wartawan AFP di Baghdad melaporkan aplikasi itu sudah dapat diakses kembali hari Minggu tanpa memerlukan jaringan pribadi virtual (VPN).
Kementerian Komunikasi Irak Sabtu malam (12/8) mengumumkan “pencabutan pembekuan Telegram mulai hari Minggu.”
Telegram sangat populer di Irak dan secara khusus digunakan sebagai platform propaganda untuk kelompok-kelompok yang terkait dengan faksi-faksi bersenjata dan partai-partai politik pro-Iran.
Sebuah koalisi partai-partai Islam-Syiah yang terkait dengan Iran mendominasi parlemen Irak dan mendukung Perdana Menteri Mohammed Syiah al-Sudani.