Tesla melaporkan penurunan pengiriman dari tahun ke tahun kemungkinan besar mengejutkan para investor. Sebab, beberapa waktu lalu, Tesla melaporkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 50 persen.
Namun, sebelum Tesla juga sudah memperingatkan jika pertumbuhan volume kendaraan akan lebih rendah dibanding 2023. Sebab, Tesla sedang mempersiapkan mobil generasi baru di pabrik Gigafactory Texas.
Situasi itu membuat pergerakan saham Tesla (TSLA) di bursa Nasdaq mengalami penurunan di perdagangan Kamis (2/1/2025). Saham Tesla turun 6 persen ke angka USD379,28 per saham.
Namun, para pengemar Tesla melihat ini sebagai gejolak jangka pendek. Analisi Wedbush, Dan Ives memperkirakan Tesla akan segera bangkit di 2025 seiring keluarnya mobil terbaru Tesla.
"Melihat ke FY25, kami tetap sangat yakin dengan kemampuan Tesla untuk mempercepat pertumbuhan pengiriman ke FY25 dengan target pertumbuhan pengiriman 20 persen-30 persen yang menjadi fokus untuk Street karena TSLA juga diperkirakan akan meluncurkan EV dengan harga lebih rendah pada awal 2025 untuk memacu pertumbuhan pengiriman kendaraan," kata Dan Ives.