“Market Starlink fokus pada bandwith yang besar 100 megabit per second dan di bawahnya market-nya Satelit Merah Putih 2 ini. Itu sudah masuk ke dalam perhitungan kita dan strategi ini cukup untuk plan kita tercapai, baik untuk Starlink dan Satelit Merah Putih 2,” katanya.
Lebih lanjut, Lukman mengatakan segmen yang disasar dari Satelit Merah Putih 2 yaitu segmen Wholesale dan Enterprise. Khusus segmen Enterprise, perusahaan menyasar industri pertambangan di mana are industrinya belum atau tidak terjangkau layanan terestrial.
Selain itu, pihaknya juga menyasar segmen maritim yang sulit dijangkau oleh layanan terestrial. “Karena terestrial belum bisa masuk jauh ke area maritim, maksimal 12 km dari bibir pantai,” imbuhnya.
(FRI)