IDXChannel - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mengkreasikan pembuatan sepeda listrik bertenaga surya. Sepeda listrik ini mengusung ide kendaraan masa depan yang dikreasikan Brilly Eldon Fachrudin dan sembilan orang rekannya.
Brilly menyatakan, pembuatan sepeda listrik bertenaga surya ini memerlukan proses panjang. Bahkan di angkatan sebelumnya sempat gagal lantaran belum berhasil menstabilkan daya yang masuk.
"Alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut," ujar Brilly melalui keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023).
Adapun cara kerja sepeda tenaga surya tersebut, dikatakan Brilly, energi dari cahaya matahari yang masuk ke panel akan langsung ke aki. Kemudian ke mesin selanjutnya yaitu controller yang menghubungkan antara dinamo dengan setelan gas.
"Dari cahaya matahari disambungkan ke controller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di controller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya nanti stabil," ucap dia.
Sejauh ini uji coba juga dilakukan di malam hari saat matahari tidak menyinari. Hasilnya, arusnya masih masuk. Sebab penggunaan cahaya matahari yang masuk telah tersimpan dahulu pada siang hari sebelumnya hingga penuh.
Menariknya uji coba sepeda listrik bertenaga surya ini pun berhasil menempuh jarak tempuh 12 kilometer dari kawasan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang menuju kampus III UMM yang ada di Jalan Raya Tlogomas Malang.
"Selama perjalanan ini total menghabiskan tiga bar daya dari total 5 bar keseluruhan yang tersedia," katanya.
Listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari tidak hanya menghasilkan arus untuk berjalannya sepeda, melainkan juga dapat menyalakan lampu pada sepeda.
Selain itu Brilly dan tim juga mengubah peletakan pedal yang awalnya diletakan pada roda belakang, diganti ke depan agar berkerja dengan semestinya. Hal ini menyiasati agar mesin juga tidak mudah rusak.
"Manfaatnya adalah untuk menggurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik, dan pemanfaatan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efesien, terutama penggunaan jarak tempuh dekat," terangnya.