IDXChannel - Upaya ambisius Meta dalam mengembangkan metaverse terus menggerus uang kas perusahaan. Raksasa teknologi besutan Mark Zuckerberg itu bahkan mengakui akan lebih banyak uang lagi yang hilang di 2023 mendatang.
Dalam laporan pendapatan terbarunya, Reality Labs, unit yang mengawasi proyek virtual dan augmented reality perusahaan, kehilangan USD3,7 miliar (Rp57,5 triliun) pada kuartal ketiga tahun 2022, melonjak dari USD2,6 miliar (Rp40,4 triliun) di tahun lalu.
Reality Labs juga mengungkap bahwa perusahaan telah kehilangan lebih dari USD9 miliar (Rp140 triliun) sejauh ini pada 2022. Dan kepala keuangan perusahaan mengatakan tren tersebut tidak mungkin berbalik dalam waktu dekat.
"Kami mengantisipasi bahwa kerugian operasional Reality Labs pada 2023 akan tumbuh secara signifikan dari tahun ke tahun,” kata CFO Dave Whener dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Engadget, Kamis (27/10/2022).
Itu penting karena investasi besar Meta di laboratorium Realitas telah terbukti mahal bagi perusahaan. Meta melaporkan awal tahun ini telah kehilangan USD10 miliar (Rp155 triliun) di laboratorium Realitas pada 2021.
Perusahaan juga mengkonfirmasi bahwa pengembangan perangkat AR/VR Quest generasi terbaru, MetabQuest 3 yang akan diluncurkan pada akhir tahun depan juga akan turut andil dalam menghabiskan uang perusahaan.
"Platform komputasi berikutnya tetap menjadi prioritas utama. Ini adalah usaha besar dan seringkali membutuhkan beberapa versi dari setiap produk sebelum menjadi mainstream,” ungkap Mark Zuckerberg.
"Tapi saya pikir pekerjaan kita di sini akan menjadi sejarah penting dan menciptakan fondasi untuk cara yang sama sekali baru di mana kita akan berinteraksi satu sama lain dan memadukan teknologi ke dalam kehidupan kita," lanjutnya.
Zuckerberg juga mengkonfirmasi bahwa Meta akan terus memangkas perekrutan karena berurusan dengan pertumbuhan pendapatan yang melambat. Menurutnya, beberapa tim inti akan dipertahankan namun sebgaian besar akan dikurangi.
"Secara keseluruhan, kami berharap untuk mengakhiri 2023 sebagai organisasi yang kira-kira sama atau bahkan sedikit lebih kecil dari kami saat ini," lanjutnya.
Zuckerberg pun berbicara tentang keinginannya untuk mengubah layanan perusahaan menjadi lebih dari mesin penemuan di mana umpan pengguna akan lebih didorong oleh rekomendasi, yang katanya dapat membantu perusahaan bersaing lebih baik dengan TikTok.