IDXChannel - Microsoft Corp mengatakan pada Jumat (09/08/2024), sebuah kelompok peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun email staf kampanye presiden sebagai bagian dari upaya untuk mengumpulkan informasi intelijen menjelang pemilu AS.
Para penyerang yang terhubung dengan Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) pada Juni menggunakan alamat email yang diretas dari seorang mantan penasihat politik untuk mencoba melakukan phishing terhadap pejabat tinggi kampanye presiden lainnya, menurut temuan dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft.
Kelompok tersebut, yang disebut Microsoft sebagai Mint Sandstorm, juga gagal mencoba masuk ke akun seorang mantan calon presiden. Laporan tersebut tidak menyebutkan target individu secara spesifik.
Kelompok Iran lainnya menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mempublikasikan konten online yang menghina mantan presiden Donald Trump dan membuat postingan yang bersifat provokatif tentang masalah kontroversial seperti operasi penggantian kelamin, menurut laporan tersebut.
Peneliti Microsoft juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok Iran yang secara historis mencoba merusak kepercayaan dalam sistem pemilu telah sejak Maret bersiap untuk meluncurkan operasi pengaruh.