Sedangkan Zephyr sendiri adalah platform muatan agnostik yang dapat berubah menjadi menara multi-fungsi di angkasa, untuk menyediakan layanan konektivitas seluler 5G langsung ke perangkat dengan latensi rendah di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, khususnya di daerah terpencil.
Platform muatan agnostik merupakan platform yang dikonfigurasi untuk membawa berbagai peralatan atau teknologi sesuai kebutuhan, tanpa harus melakukan perubahan besar pada platform itu sendiri.
Dengan demikian, melalui sinergi MTEL-AALTO, kedua pihak berupaya mewujudkan layanan yang dapat mengubah dunia dari stratosfer, yang akan mendukung transformasi konektivitas seluler dan observasi bumi.
Hadirnya layanan dengan teknologi baru tersebut, menurut Theodorus, diharapkan dapat menjadi solusi atas posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki tantangan geografis dan ekonomi dalam memperluas akses internet dan ketersediaan jaringan di daerah 3T, yaitu daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia.
"Kerja sama antara Mitratel dan AALTO merupakan potensi yang sangat baik untuk memperluas konektivitas. Hal ini termasuk memperluas cakupan operator jaringan seluler (MNO) dan mengurangi titik-titik blank spot jaringan," ujar Theodorus.