Capaian itu juga membuat VinFast jadi brand ketiga otomotif paling berharga. Mobil Vietnam itu hanya kalah dari Tesla dan Toyota saat ini.
Disebutkan Forbes nilai Tesla saat ini mencapai USD756,4 miliar atau mencapai Rp11.525 triliun. Toyota ada di belakang Tesla dengan nilai mencapai USD225 miliar atau setara Rp3.427 triliun.
Sementara Carscoops mengatakan keberhasilan VinFast yang sangat cepat itu justru membuat orang menaruh curiga. Saham VinFast dinilai belum teruji sehingga bisa disandingkan dengan merek-merek papan atas lainnya yang punya nilai saham yang dapat diandalkan.
Alasan lainnya, pendiri VinFast, Pham Nhat Vuong, masih menguasai 99,7 persen saham perusahaan. Artinya, hanya sebagian kecil saham yang tersedia bagi investor, sehingga cenderung menimbulkan volatilitas seperti yang terjadi sekarang.
Selain itu, ada pertanyaan serius mengenai kemampuan produsen mobil tersebut untuk bersaing di pasar besar seperti Amerika Serikat. "Meskipun VinFast telah membuktikan bahwa mereka benar-benar dapat memproduksi kendaraan listrik dalam jumlah besar (sesuatu yang kedengarannya lebih mudah), mereka hanya berhasil menjual 137 kendaraan di Amerika pada tahun ini," sebut Carscoops.