"Jika Anda memiliki pembayaran 15 persen, itu tidak serta merta menghilangkan masalah keamanan nasional," kata dia.
Dalam surat bulan lalu kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, sekelompok 20 spesialis keamanan mengatakan bahwa meskipun pembeli terbesar chip H20 Nvidia adalah perusahaan sipil di Chiba, mereka memperkirakan chip tersebut digunakan oleh militer.
Mereka menulis: "Chip yang dioptimalkan untuk inferensi AI tidak hanya akan mendukung produk konsumen atau logistik pabrik; chip ini akan memungkinkan sistem senjata otonom, platform pengawasan intelijen, dan kemajuan pesat dalam pengambilan keputusan di medan perang," tutur mereka.
Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, Nvidia mengatakan Amerika tidak dapat mengulangi 5G dan kehilangan kepemimpinan telekomunikasi. "Tumpukan teknologi AI Amerika dapat menjadi standar dunia jika kita berlomba," katanya.
Charlie Dai, wakil presiden dan analis utama di firma riset global Forrester, mengatakan kesepakatan untuk menyerahkan 15 persen penjualan cip China kepada pemerintah AS dengan imbalan lisensi ekspor belum pernah terjadi sebelumnya.