Lebih lanjut, Teguh menjelaskan kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, termasuk data pelanggan yang juga bocor seperti nama, nomor hp, alamat, saldo rekening, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan dan lain-lain.
"Semua bank lokal sama rentannya karena faktor manusia berperan besar di kasus yang begini. Toh BI juga kemarin jadi korban," sambung Teguh.
Berdasarkan laporan, LockBit 3.0 mengaku telah melancarkan serangan ke BSI pada Senin (8/5/2023). LockBit menampik pernyataan BSI kepada para nasabah yang menyebut erornya sistem BSI selama berhari-hari dikarenakan ada pekerjaan teknis. Padahal sitem BSI menurut LockBit 3.0 menadi korban ransomeware.
"Intinya di mitigasi dan damage control-nya. Kalau ada bank yang kena ransomware dan sampai lumpuh berhari-hari itu nunjukin betapa kacaunya infrasuktur mereka," pungkas Teguh.
(FRI)