sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Panas Usai Peluncuran Threads, Adu Kuat Kinerja Twitter vs Meta

Technology editor Maulina Ulfa - Riset
07/07/2023 14:06 WIB
Peluncuran media sosial Threads pada Kamis (6/7/2023) yang menghebohkan netizen membuat hubungan pendiri Twitter Elon Musk dan pendiri Meta Mark Zuckenberg.
Panas Usai Peluncuran Threads, Adu Kuat Kinerja Twitter vs Meta. (Foto: MNC Media)
Panas Usai Peluncuran Threads, Adu Kuat Kinerja Twitter vs Meta. (Foto: MNC Media)

Pada 2022, Meta memulai beberapa langkah untuk mengejar efisiensi yang lebih besar dan menyelaraskan kembali bisnis dan prioritas strategis.

Per 31 Maret 2023, Meta mengklaim telah secara substansial menyelesaikan proses PHK karyawan yang sebelumnya sempat terjadi secara besar-besaran pada 2022 hingga awal 2023.

Meta menyebut telah mengeluarkan biaya restrukturisasi perusahaan sebesar USD621 juta sepanjang kuartal pertama 2023.

Sementara Twitter telah resmi delisting dari bursa Wall Street semenjak akuisis yang dilakukan oleh Elon Musk. Akuisisi senilai USD44 miliar ini dimulai sejak 14 April 2022 dan selesai pada 27 Oktober 2022.

Sebelumnya, Musk mulai membeli saham perusahaan pada Januari 2022 dan menjadi pemegang saham terbesarnya pada April tahun lalu dengan kepemilikan saham 9,1 persen.

Direksi Twitter akhirnya dengan suara bulat menerima tawaran pembelian Musk sebesar USD44 miliar pada 25 April tahun lalu.

Musk menyatakan bahwa dia berencana untuk memperkenalkan fitur-fitur baru ke platform cuitan tersebut dan, menjadikan algoritmenya sebagai sumber terbuka, memerangi akun robot spam, dan mempromosikan kebebasan berpendapat.

Hampir setahun menguasai Twitter, sayangnya kinerja keuangan Twitter belum memuaskan sang bos baru.

Dilaporkan The New York Times pada awal Juni lalu, Musk mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan USD3 miliar pada 2023.

Meski angka ini turun dari USD5,1 miliar pada 2021 saat perusahaan tersebut masih menjadi perusahaan publik.

Valuasi Twitter sejak itu juga anjlok. Pada Maret lalu, Musk mengatakan perusahaan itu bernilai USD20 miliar, turun lebih dari 50 persen dari valuasi pembelian sebesar USD44 miliar.

Pasca pernyataan itu, lembaga raksasa reksa dana Fidelity, yang memiliki saham di Twitter, menilai valuasi perusahaan itu kini hanya sebesar USD15 miliar.

Beberapa pengiklan terbesar Twitter termasuk Apple, Amazon, dan Disney juga terpantau menghabiskan lebih sedikit anggaran untuk platform ini dibandingkan tahun lalu.

Padahal, iklan ‘spanduk’ khusus yang besar di halaman tren Twitter dapat menelan biaya hingga USD500 ribu selama 24 jam dan hampir selalu dibeli oleh para brand besar.

Sementara mengutip Yahoo Finance, kapitalisasi pasar Meta kini mencapai USD748,29 miliar. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement