“Kendaraan listrik ini kan baru dari 2023 ya, baru mulai ramainya sejak awal tahun ini. Pasar kendaraan listrik besar di kita (Indonesia) masih belum berkembang. Masih sangat membutuhkan waktu,” kata Tenggono saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Tenggono menjelaskan, kendaraan listrik merupakan teknologi baru bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, masih dalam proses penerimaan bagi masyarakat sehingga pasar kendaraan listrik bekas belum terbentuk.
Menurutnya, jika ingin membentuk pasar tersebut, maka 10 persen masyarakat Indonesia sudah menggunakan kendaraan listrik. Apabila angka tersebut sudah tercapai, maka harga kendaraan listrik bekas bisa terlihat.
“Enggak mungkin beli kendaraan hari ini, besoknya dijual. Pasti dipakai dulu, dinikmati dulu, beberapa tahun, baru dijual. Yang sekarang sudah pakai (kendaraan listrik) kan bisa dibilang pemula,” ujar Tenggono.