"Selain itu dari aspek bisnis, proses pemilihan mitra juga telah mempertimbangkan biaya per Gbps yang paling rendah sehingga menghasilkan satelit dengan kapasitas lebih besar dengan harga jual yang kompetitif," lanjutnya.
Sebelumnya, Satelit Merah Putih 2 yang diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida dengan menggunakan roket Falcon 9 ini memiliki teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada Rabu dini hari (21/2/2023).
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Satelit Merah Putih 2 memiliki kapasitas hingga 32Gbps. Saat mengorbit, satelit ini membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.
Di menambahkan, ini akan menjadi satelit ke-11 milik Telkom yang akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT).
Kehadiran satelit ini diharapkan mampu menghadirkan pemerataan akses informasi yang merata melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang merata.