Kedua, penjualan BEV BYD melonjak tajam, naik 24,3 persen menjadi 205.050 unit. Hal ini menjadi bukti bahwa fokus pada kendaraan listrik murni menjadi strategi yang mengurangi dampak negatif dari kejatuhan pasar hibrida.
Ketiga, ekspor BYD juga mengalami lonjakan dramatis. Di luar China, BYD berhasil memasarkan 71.256 kendaraan pada September 2025. Angka tersebut naik sebesar 115,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Untuk mendukung kapasitas ekspornya, BYD bahkan mempersiapkan delapan kapal kargo pengangkut mobil berskala besar, dengan total kapasitas tahunan mencapai satu juta unit.
Secara keseluruhan pada kuartal III-2025, BYD Group membukukan penjualan global sebanyak 1.105.591 unit, turun 2,1 persen dari tahun sebelumnya. Ini menjadi pertama kalinya terjadi penurunan secara kuartal sejak 2020.
Sementara itu, Geely, pesaing utama BYD, melesat secara impresif. Geely berhasil menjual 442.672 kendaraan (BEV + PHEV) pada kuartal III-2025, naik 96,2 persen. Lonjakan ini didorong terutama oleh brand Galaxy milik Geely.
(Febrina Ratna Iskana)