IDXChannel – Produsen otomotif Malaysia, Proton, meresmikan pembangunan pabrik mobil listrik di Tanjung Malim, Perak, Malaysia. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim turut hadir dalam peresmian pabrik yang akan memproduksi Proton eMas 7.
Melansir Paultan, peletakan batu pertama fasilitas ini dilakukan pada Februari lalu. Proton melakukan investasi sebesar 82 juta ringgit atau setara Rp317,9 miliar dengan lahan seluas 2,25 hektare. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi 20.000 unit.
Proton eMas 7 rakitan lokal juga sesuai rencana untuk saat ini, yang akan disusul oleh eMas 5 dengan ukuran yang lebih kecil. Diluncurkan pada Desember 2024, eMas 7 merupakan mobil listrik pertama Proton, saat ini masih impor CBU dari China.
Proton menyampaikan, pabrik EV ini dirancang dengan mempertimbangkan skalabilitas agar dapat beradaptasi dengan model dan volume produksi di masa mendatang. Kapasitas dapat ditingkatkan hingga 45.000 unit seiring waktu berdasarkan permintaan lokal dan internasional.
Ada beberapa perbedaan antara pabrik mobil konvensional Proton dengan pabrik baru, di mana ada area khusus untuk perakitan baterai, keselamatan tegangan tinggi, dan pengujian kelistrikan. Tata letak dirancang untuk mengakomodasi bagian bawah EV yang datar dan unit penggerak listrik.
"Untuk area-area utama, setiap lini dapat menambahkan beberapa stasiun, dengan lini uji yang modular dan mampu mengakomodasi variasi platform atau produksi multi-model. Di area logistik, pabrik ini mampu melakukan ekspansi di masa mendatang, dengan alur logistik dan sistem penyimpanan yang dioptimalkan untuk mendukung pasar lokal dan ekspor," bunyi Proton.
Kendaraan listrik Proton menggunakan basis dari Geely, dan raksasa China ini memberikan panduan teknis mengenai sistem produksi, membantu pemilihan peralatan, dan mengerahkan para ahli untuk membantu instalasi dan uji coba.
Perusahaan yang berbasis di Hangzhou ini juga memfasilitasi pelatihan di luar negeri bagi staf Proton dan memastikan pabriknya selaras dengan standar manufaktur kendaraan listrik global.
Untuk mendukung percepatan sebelum peluncuran, 30 karyawan telah ditambahkan untuk peran operasional dan teknis yang krusial, dan telah dilatih sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan produksi skala penuh.
Proton mengatakan pabrik itu akan menciptakan lebih dari 200 lapangan kerja baru, yang berspesialisasi dalam industrialisasi kendaraan listrik dan layanan teknis.
(Febrina Ratna Iskana)