sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Punya 205 Juta Pelanggan Premium, Spotify Masih Rugi dan PHK Karyawan

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
03/02/2023 05:59 WIB
Spotify tercatat memiliki 205 juta pelanggan premium, namun hal ini tidak mampu membuat keuangan perusahaan sehat.
Punya 205 Juta Pelanggan Premium, Spotify Masih Rugi dan PHK Karyawan (FOTO: MNC Media)
Punya 205 Juta Pelanggan Premium, Spotify Masih Rugi dan PHK Karyawan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan layanan streaming musik asal Amerika Serikat (AS), Spotify tercatat memiliki 205 juta pelanggan premium, namun hal ini tidak mampu membuat keuangan perusahaan sehat.

Dalam laporan kuartal keempat 2022 yang baru saja dirilis, Spotify mengatakan bahwa jumlah penggunanya naik dari 180 juta di kuartal awal tahun 2022 atau sekitar 14 persen. Angka tersebut terus naik hingga di kuartal ketiga 2022 berhasil meraih angka 192 juta.


Namun demikian, seperti dihimpun dari TechSpot, Kamis (2/2/2023), keuangan perusahaan bukannya menuju ke arah positif justru malah dilaporkan terus menipis. Dikabarkan bahwa Spotify terus mengalami kerugian finansial yang menyedihkan.


Spotify menghasilkan pendapatan USD3,44 miliar (Rp51,2 triliun) pada kuartal keempat tetapi membukukan kerugian bersih sebesar USD293 juta (Rp4,3 triliun). Sebagai perbandingan, kerugian perusahaan hanya USD37 juta (Rp551 miliar) pada kuartal keempat tahun 2021.


Spotify menyebut biaya personel yang meningkat karena pertumbuhan jumlah karyawan dan biaya iklan yang lebih tinggi berperan untuk kerugian tersebut. Dampak akuisisi baru-baru ini seperti Heardle, Chartable, dan Podsights juga diperhitungkan.

Awal bulan ini, CEO Spotify Daniel Ek mengonfirmasi bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah karyawannya sekitar enam persen atau sekitar 600 karyawan. Seperti pemimpin teknologi lainnya, Spotify memperluas tenaga kerjanya terlalu cepat selama pandemi.


Ek bertanggung jawab penuh atas kesalahan langkah tersebut, mencatat bahwa dia terlalu ambisius dalam berinvestasi sebelum pertumbuhan pendapatan.


Keuntungan pengguna Spotify yang mengesankan tampaknya melebihi kerugian yang menggunung, setidaknya di mata investor. Saham di Spotify naik lebih dari 10 persen karena berita tersebut, saat ini diperdagangkan pada USD110,15 (Rp1,6 juta) saat ini.

Itu jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa Spotify hampir USD365 (Rp5,4 juta) per saham pada Februari 2021, tetapi merupakan langkah mundur ke arah yang benar. Melihat ke Q1 2023, Spotify berharap untuk mencapai 207 juta pelanggan premium. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement