Namun sayangnya uji terbang orbit pertama beberapa hari yang lalu tidak berjalan mulus. Hanya empat menit setelah lepas landas roket tersebut meledak di udara.
Pendorong tahap pertama Super Heavy yang ditenagai 33 mesin Raptor SpaceX seharusnya terlepas dari roket Starship. Namun hal tersebut tidak terwujud sehingga memicu ledakan.
SpaceX sendiri belum mempublikasikan foto hasil peluncuran Starship. Namun dari beberapa foto yang beredar menunjukkan bahwa kerusakan yang disebabkan 33 mesin Raptor Super Heavy ternyata cukup besar.
Beberapa pihak meragukan lokasi tersebut dapat digunakan kembali untuk uji coba terbang berikutnya dalam waktu singkat.
Salah seorang fotografer dari NASASpaceflight.com, Max Evans pun tak yakin jika lokasi peluncuran Starship tersebut dapat digunakan lagi dalam waktu kurang dari 12 bulan. Hal ini mengingat kerusakannya yang cukup parah.
"Sulit membayangkan situs ini dapat digunakan lagi dalam waktu kurang dari 12 bulan - akan senang jika terbukti salah," tulis Evans dalam cuitannya di Twitter.
Di sisi lain, SpaceX akan fokus menganalisis hasil peluncuran Starship. Terutama pada perbaikan Starbase dan pemasangan pelatz,
Mereka juga akan mengambil pelajaran dari peluncuran roket tersebut. Hal ini akan dijadikan acuan untuk menyempurnakan uji terbang orbit selanjutnya.
(FRI)