IDXChannel - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengembangan aplikasi pengiriman pesan untuk menyaingi WhatsApp dan Telegram.
Dilansir dari Cyber News pada Rabu (25/6/2025), aplikasi baru yang belum diberi nama itu akan diintegrasikan dengan layanan pemerintah.
Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan warga Rusia pada platform pengiriman pesan WhatsApp dan Telegram, diduga karena masalah keamanan.
Menurut kantor berita TASS, aplikasi itu akan dikembangkan Kementerian Pengembangan Digital Rusia menggunakan perangkat lunak dalam negeri dan diharapkan dapat menangani lebih dari 500.000 pengguna setiap hari.
Pengguna tidak hanya dapat mengirim pesan dan melakukan panggilan telepon, tetapi juga menandatangani dokumen resmi secara elektronik, mengakses dokumen negara lainnya, termasuk paspor dan kartu identitas pelajar, dan bahkan berfungsi sebagai platform komunikasi bagi pelajar dan guru di sekolah dan perguruan tinggi.
Aplikasi lengkap tersebut akan tersedia dalam bahasa Rusia dan bahasa resmi lainnya di Negeri Beruang Putih itu.
Putin telah lama berupaya membangun kedaulatan digital dengan mempromosikan layanan dalam negeri. Hal ini menjadi lebih mendesak karena beberapa perusahaan Barat menarik diri dari pasar Rusia setelah invasinya di Ukraina pada Februari 2022.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan aplikasi tersebut kemungkinan besar akan menyerupai WeChat milik China, dan mungkin didasarkan pada aplikasi Max yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi VK asal Rusia. (Wahyu Dwi Anggoro)