Aplikasi lengkap tersebut akan tersedia dalam bahasa Rusia dan bahasa resmi lainnya di Negeri Beruang Putih itu.
Putin telah lama berupaya membangun kedaulatan digital dengan mempromosikan layanan dalam negeri. Hal ini menjadi lebih mendesak karena beberapa perusahaan Barat menarik diri dari pasar Rusia setelah invasinya di Ukraina pada Februari 2022.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan aplikasi tersebut kemungkinan besar akan menyerupai WeChat milik China, dan mungkin didasarkan pada aplikasi Max yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi VK asal Rusia. (Wahyu Dwi Anggoro)