IDXChannel - Skandal uji keselamatan pada mobil Jepang semakin meluas setelah Kementerian Transportasi negara tersebut menemukan kejanggalan dalam permohonan sertifikasi model tertentu. Toyota Motor dan Mazda pun diminta menghentikan pengiriman beberapa kendaraan.
Kementerian Transportasi Jepang juga menemukan kejanggalan pada permohonan uji keselamatan mobil produksi Honda, Suzuki, dan Yamaha Motor. Para produsen mobil tersebut dinilai telah menyerahkan data pengujian yang salah atau dimanipulasi ketika mereka mengajukan permohonan sertifikasi kendaraan.
Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan Toyota, Mazda, dan Yamaha untuk menangguhkan pengiriman beberapa kendaraan. Pemerintah Jepang menyatakan bakal melaksanakan inspeksi di kantor pusat Toyota di prefektur Aichi pada hari ini, Selasa (4/6/2024).
Skandal tersebut terungkap setelah Kementerian Transportasi Jepang menyelidiki permohonan sertifikasi produsen mobil pada akhir Januari 2024, menyusul skandal uji keselamatan pada jenis mobil compact Toyota Daihatsu yang muncul tahun lalu.
Perkembangan yang terjadi saat ini menyebabkan meningkatkan fokus pelaku pasar pada rapat umum tahunan Toyota akhir Juni 2024. Institutional Shareholder Services dan Glass Lewis telah merekomendasikan suara pemegang saham untuk tidak memilih kembali Akio Toyoda sebagai ketua pada pertemuan tersebut.
Dalam laporannya kepada pemegang saham, ISS menyebutkan alasannya, yaitu "serentetan penyimpangan sertifikasi" di Grup Toyota.
Di sisi lain, Toyoda telah meminta maaf atas skandal uji keselamatan yang menimpa Toyota. “Sebagai penanggung jawab Grup Toyota, saya dengan tulus ingin meminta maaf kepada pelanggan kami, penggemar mobil, dan seluruh pemangku kepentingan atas hal ini,” kata Toyoda, cucu dari pendiri produsen mobil dan mantan kepala eksekutifnya, dalam konferensi pers seperti dilansir dari Reuters, Selasa (4/6/2024).
Dia mengatakan mobil-mobil tersebut tidak melalui proses sertifikasi yang benar sebelum dijual. Produsen mobil terbesar di dunia itu juga menyatakan pihaknya menghentikan sementara pengiriman dan penjualan tiga model mobil buatan Jepang.
Skandal-skandal yang terjadi di kalangan produsen mobil Jepang terbukti menjadi masalah yang menyedihkan bagi pemerintah. Sebaliknya, hal itu mendapat pujian dari para investor dan para eksekutif atas reformasi perusahaan yang dilakukannya.
Yoshimasa Hayashi, juru bicara pemerintah Jepang, menyebut pelanggaran tersebut “sangat disesalkan”.