IDXChannel - Layanan streaming musik, Spotify, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 17% dari total karyawannya di seluruh dunia. Hal itu dilakukan untuk menekan pengeluaran perusahaan.
CEO Spotify, Daniel Ek, menyebut perusahaannya perusahaan tengah menghadapi tantangan masa depan. Ia mengaku terpaksa memilih keputusan pahit tersebut untuk kelangsungan perusahaan di masa mendatang.
"Saya menyadari bahwa bagi banyak orang, pengurangan sebesar ini akan terasa sangat besar mengingat laporan pendapatan positif dan kinerja kami baru-baru ini,” kata Ek dikutip dari Engadget, Senin (4/12/2023).
“Kami memperdebatkan pengurangan biaya yang lebih kecil sepanjang tahun 2024 dan 2025. Saya yakin ini adalah tindakan yang tepat untuk perusahaan kami, saya juga memahami ini akan sangat menyakitkan bagi tim kami," tambahnya.